Rabu, 14 Januari 2015

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 1




Pada tanggal 8 Oktober 2014, saya dan teman teman saya mengajar Siswa SD dalam program teach for indonesia. Pada jam 3 sore di Kampus Anggrek. Dalam program ini saya mengajari siswa kelas 2 SD, Novi Haliza Hazrul, SDN. Palang Merah 2 OP. Kemudian saya mengajak dia kenalan. Dia begitu pendiam dan malu, mungkin karena saya laki-laki. :D  

Dalam program ini saya mengajari dia matematika dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Pertama tama saya mengajari dia perjumlahan dan pengurangan. Saya mengjari soal yang mudah hingga soal yang sulit. Saya mengajari dia sekitar 45 menit untuk penjumlahan dan pengurangan hingga dia bisa. Ketika saya memberi soal dia bisa menjawab soal yang saya berikan, cukup cerdas.

Selesai sudah penjumlahan dan pengurangan. Kemudian saya mengajari dia perkalian.
Pada saati itu dia mulai bosan. Namun saya kasih semangat supaya belajar perkalian dan pembagian
saya mengajari dia perkalian 1 - 10 dengan menggunakan sebuah tabel. Namun dalam tabel tersebut ada yang salah. Saya mengajari dia hingga bisa. Ketika saya mamberi 5 soal, dia menjawab dengan benar kira kira 7 menit. :D

Setelah itu saya mengajari dia pembagian. Namun, tidak sempat berhubung waktu nya sudah habis, sayang sekali. Sebelum nya saya meminta kakak senior memoto kami. Setelah itu saya mengisi absen dan berserta teman teman saya. Kemudian siswa yang  kami ajari mengantarkan mereka ke lantai 1 kepada orang tua mereka masing masing.

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 2

  Pada pertemuan ke 4 saya dan teman teman saya mengajari di lantai 1 kampus anggrek.
       Pada pertemuan ke-2 pada thari Rabu, 15 Oktober 2014 saya akan mengajarkan materi pertambahan. Tapi saya rasa dia sudah bisa pertambahan, jadi saya mengajari dia perkalian lagi. Ketika saya tanya dia 3 x 2 dia bisa jawab dengan tepat. Saya tanya 2 x 3 dia bingung. Kemudian saya menyuruh dia mengahapal kan perkalian 2 dan perkalian 3. Beberapa menit kemudian saya tanya dia perkalian 2 dan 3 tanpa buku catatan. Dia lupa lagi. Saya suruh untuk melihat catatannya lagi. Saya tanya lagi dia sudah bisa perkalian 2 dan 3. 


              Setelah itu saya buat 5 soal. Kemudian saya suruh untuk mengerjakannya. Pada saat menjawab soal tersebut dia sedikit bingung. Saya ajari dia mengerjakan soal tersebut. Saya buat soal lagi untuk dia kerjakan sendiri tanpa di ajari.Setelah selesai dia kerjakan soal tersebut. Dia menjawab nya dengan benar.

          Tak terasa waktu sudah habis, saya meminta pada teman saya untuk di poto sebentar. Kemudian siswa sd yang kami ajari di suruh baris oleh kakaknya, dan kami mengisi absen. Kemudian saya dan teman teman saya pulang.

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 3

        

           


              Pada  tanggal  29  oktober  2014,  pertemuan  yang  ke  -  3  saya  tidak  mengajari  mengajariMuhammad Ridwan Abdinah lagi. Karena  Novi Haliza Hazrul hadir lagi pada profram TFI ini. Saya dabteman teman saya mengajari siswa di ruangan 516.Pada pertemuan yang ke-3 ini,  saya mengaja dia belajar pembagian. Awal nya dia tidak mau.Saya menanyakan “kenapa tidak mau belajar  pembagian” dia jawab “susah” sambil  mukanya marahbegitu sama saya. Saya heran dia marah kepada saya. Kemudian saya bujuk dia sekitar 15 menit, danakhirnya mau. Butuh kesabaran :D.Ketika dia sudah mau belajar pembagian, saya mengajar dia pembagian dengan cara gambar.Tetapi sebelum nya saya Tanya dia 4 : 2. Dia tidak tau. Saya langsung saja membuat lingakaran sebanyak4 dan saya bagi gambarnya jadi 2 kemudia saya jelasin ke dia. Setelah saya ajarin beberapa contoh soalpembagian, saya mengasih dia 5 soal untuk di kerjakan.Dari 5 soal tersebut dia menjawab nya dengan benar. Kemudian saya kasih dia soal : 40 : 4 +100= Dia tidak bisa menjawabnya. Dia bingung. Kemudian saya ajari di acara untuk mengerjakan soaltersebut.

           Setelah itu saya kasih soal lagi yang mirip dengan soal tersebut. Saya kasih dia soal 5 lagi. Dari 5soal yang saya kasih dia menjawab 4 yang benar dan 1 yang salah. Dia kesalahan dalam penjumlahanya.Jadi, saya ajari dia lagi penjumlahan. Sekitar pukul 16.20 WIB. Dia minta ajarin pengurangan. Kemudian saya ajarin dia penguranganhingga bisa. Setelah itu saya kasih soal campuran 80 : 2 + 80  - 20 =  Dia makin bingung ngerjaian nya.Saya kemudian jelasin cara untuk mengerjakan soal tersebut.Tak terasa sudah jam 17.00 WIB. Saya minta tolong kepada teman saya untuk di poto. Kemudiansiswa siswa yang kami ajarin disuruh kakak TFI nya keluar. Saya dan teman teman saya di ruangan kelasuntuk mengisi absen dan sharing kepada kak TFI nya tentang mengajari siswa SD. Setelah itu saya danteman teman saya pulang.

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 4


PERTEMUAN KE 4



              Pada pertemuan ke 4 saya dan teman teman saya mengajari di lantai 1 kampus anggrek.
       Pada pertemua Novi Halizah mau belajar pertambahan. Tapi saya rasa dia sudah bisa pertambahan, jadi saya mengajari dia perkalian lagi. Ketika saya tanya dia 3 x 2 dia bisa jawab dengan tepat. Saya tanya 2 x 3 dia bingung. Kemudian saya menyuruh dia mengahapal kan perkalian 2 dan perkalian 3. Beberapa menit kemudian saya tanya dia perkalian 2 dan 3 tanpa buku catatan. Dia lupa lagi. Saya suruh untuk melihat catatannya lagi. Saya tanya lagi dia sudah bisa perkalian 2 dan 3. 


              Setelah itu saya buat 5 soal. Kemudian saya suruh untuk mengerjakannya. Pada saat menjawab soal tersebut dia sedikit bingung. Saya ajari dia mengerjakan soal tersebut. Saya buat soal lagi untuk dia kerjakan sendiri tanpa di ajari.Setelah selesai dia kerjakan soal tersebut. Dia menjawab nya dengan benar.

          Tak terasa waktu sudah habis, saya meminta pada teman saya untuk di poto sebentar. Kemudian siswa sd yang kami ajari di suruh baris oleh kakaknya, dan kami mengisi absen. Kemudian saya dan teman teman saya pulang.

Muhammad Farhansyah Ibrahim (LQ01-17) - TFI (Bimbel) - Pertemuan ke 1.

Pada hari Rabu, 8 Oktober 2014, saya beserta teman kelompok Character Building saya menjalani program bimbingan belajar (Bimbel) dengan siswa SD yang diadakan oleh Teach For Indonesia (TFI). Ini merupakan hari pertama saya mengajar dalam program yang dilaksanakan oleh TFI ini. Saya datang sedikit telat, kurang lebih 10 menit dari waktu yang sudah ditentukan jadwalnya, yaitu pada jam 3 sore di Kampus Anggrek. Saya pun sampai di ruangan mengajar tepatnya di ruangan 402, namun karena ruangan tersebut sudah penuh dengan peserta pengajar dan siswa SD, maka saya dipindahkan ke ruangan 426 untuk mengajar siswa kelas 2 SD yang tersisa.

Saya mendapat jatah untuk mengajar siswa asal MI Jamiyatil Quda bernama Rifia Salwa Suhada, yang biasa dipanggil Salwa. Anaknya cukup pendiam, namun pembicaraan saya dengan dia cukup akrab. Saya memulai pembicaraan dengan mengenali diri saya, dan setelah itu baru memulai proses belajar mengajar yaitu pelajaran Matematika. Saya bertanya pada dia sampai mana materi yang sudah diajarkan di sekolahnya. Karena ia menjawab baru perkalian, saya membantunya untuk memahami lebih tentang perkalian. Salwa masih belum terlalu mengerti perkalian karena ia hanya bisa menghafalkan angka-angkanya saja, bukan mengerti caranya. Ia pun saya ajari cara yang gampang untuk perkalian, misalnya 3 x 4 = 3 + 3 + 3 + 3. Kemudian secara perlahan ia mulai mengerti dan berkata bahwa cara yang saya ajari lebih mudah dipahami dibandingkan tabel hafalan yang dimilikinya di buku catatan dia.

45 menit sebelum waktu belajar habis, saya mengganti pelajaran menjadi Bahasa Inggris. Saya hanya mengajari cara-cara mengucapkan alfabet, menulis bahasa Inggris dari angka, nama hari, dan warna. Namun setelah 30 menit, Salwa berkata bahwa dia lebih menyukai Matematika. Saya pun mengulang kembali pelajaran Matematika dan memberikan beberapa soal yang ia bisa jawab semuanya.

Beberapa saat kemudian, waktu telah menunjukan jam 5 sore. Para volunteer CB mengatakan bahwa waktu telah berlalu 2 jam, yang mana waktu bimbel telah habis. Saya dan Salwa menyempatkan untuk difoto oleh volunteer. Setelah itu saya pun keluar kelas menuju depan pintu kelas 402 lalu mengisi absen. Kemudian saya beserta teman-teman mengantar siswa-siswi SD yang saya ajari tadi menuju ke lantai satu. Saya pun pulang setelah siswi yang saya ajari (Salwa) sudah berada di tangan orang tuanya.

Muhammad Farhansyah Ibrahim (LQ01-17) - TFI (Bimbel) - Pertemuan ke 2.

Pada hari Rabu, 15 Oktober 2014, saya kembali menjalani program Bimbel dari TFI bersama kelompok CB saya di Kampus Anggrek. Berbeda dengan seminggu sebelumnya, dimana saya terpisah dengan kelompok saya dan mengajar di kelas 426, kali ini saya bersama kelompok saya mengajar siswa SD di balkon lantai 3.

Kemudian setelah menunggu 15 menit, siswa yang saya ajari sebelumnya (yang bernama Salwa), tidak hadir pada pertemmuan kali ini. Saya mencari siswa baru yang belum mendapatkan pengajar, dan saya bertemu dengan siswa kelas 2 SD asal SD 09 Palmerah bernama Azhar Darda. Saya pun berkenalan dengan dia. Azhar pun membuka catatannya dan meminta untuk belajar Matematika.

Saya memulai mengajar dengan materi yang sama sepert minggu sebelumnya, yaitu perkalian. Azhar dapat mengerjakan latihan soal yang saya berikan dengan lancar, namun walaupun dapat mengerjakan soal dengan cepat, dia kurang teliti dalam memberikan jawaban. Saya pun kembali melatih dia dengan memberikan 10 soal pertambahan dan pengurangan yang cukup menantang. Ia pun menyelesaikan latihan yang saya berikan dengan 8 soal yang benar.

Lalu saya pun mengecek buku catatan pelajaran Bahasa Inggris milik Azhar. Ternyata di sekolahnya juga diajari pelajaran Bahasa Jepang. Namun karena saya tidak mengerti bahasa Jepang maka saya hanya mengajari bahasa Inggris saja ._. Saya pun menulis berbagai macam benda dalam bahasa Inggris dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Namun 15 menit sebelum selesai belajar, ia meminta untuk belajar Matematika lagi. Saya pun kembali memberi ia latihan soal pertambahan, pengurangan dan perkalian.

Tak terasa 2 jam sudah berlalu. Kali ini para volunteer meminta para pengajar (kami) untuk berkumpul untuk diberikan pengarahan lebih tentang bimbel. Karena saya tidak sempat meminta volunteer untuk berfoto saya pun berfoto sendiri dengan Azhar ._. Lalu Azhar pun berbaris dan diserahkan kepada para volunteer senior yang akan memulangkan para siswa SD ke orang tuanya masing-masing. Usai pengarahan, kami pun absen dan langsung turun ke lantai bawah untuk pulang.

Muhammad Farhansyah Ibrahim (LQ01-17) - TFI (Bimbel) - Pertemuan ke 3.


Pada hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2014, saya kembali mengajar bimbel dalam program TFI, kali ini saya mengulai mengajar di ruangan 313 di Kampus Anggrek. Saya kembali bertemu dengan anak pada pertemuan pertama, yaitu Rifia Salwa Suhada, yang akrab disapa Salwa.

Saya mengajar di ruangan Volunteer selama setengah jam dengan pelajaran Bahasa Inggris. Pelajaran Bahasa Inggris dari Volunteer TFI  itu membahas nama-nama hewan, sayuran dan buah-buahan yang jarang diketahui dalam bahasa Inggris. Saya pun memberi waktu Salwa untuk mencatat kata-kata dalam bahasa Inggris yang ada di papan tulis. Setelah itupun saya ke ruangan sebelah dimana para pengajar bimbel mengajar.

Saya kembali mengajari dia pelajaran Matematika, kali ini saya mengajar berbagai gabungan soal, seperti 10 soal dengan materi perkalian, pengurangan dan pertambahan. Setelah beberapa menit latihan soal, saya memberi dia latihan logika, seperti soal "Jika hari ini hari Sabtu, hari apakah 4 hari yang lalu?", awalnya ia tidak terbiasa, namun dia pun mulai memahami soal-soal logika yang saya berikan.

Setelah waktu hanya menyisakan 15 menit lagi, saya pun membantunya menerjemahkan pelajaran Bahasa Inggris yang tadi para Volunteer TFI telah berikan. Setelah selesai, saya pun berfoto dengan Salwa, dan tepat sekali waktu mengajar pun telah usai. Kami diminta untuk tetap di kelas agar mengikuti evaluasi dari Volunteer dan memulai sesi absen, sedangkan beberapa Volunteer mengantar para anak-anak kebawah.

Muhammad Farhansyah Ibrahim (LQ01-17) - TFI (Bimbel) - Pertemuan ke 4.


Rabu, 5 November 2014, saya mengajar bimbel dari TFI dan matkul CB untuk pertemuan ke 4. Kali ini berbeda dengan 3 pertemuan sebelumnya, proses bimbel kali ini dilakukan di lobby Kampus Anggrek, tidak lagi di kelas. Saya pun mulai mencari Salwa, murid yang saya bimbing dalam pertemuan ke-3 dan ke-1, namun tampaknya ia berhalangan hadir, dan saya pun bertemu dengan Azhar Darda. Azhar pernah saya bimbing pada pertemuan ke-2. Saya pun mengajar Azhar kembali.


Kali ini saya meminta dia untuk membahas PR-nya, namun dia bilang dia tak diberi PR dari sekolah. Saya pun mengajar dia Matematika. Kami kembali belajar perkalian dan saya memberi dia 10 soal yang berisi perkalian, pertambahan dan pengurangan. Ia mampu menjawabnya dengan cukup lancar. Lalu saya kembali memberikan soal logika seperti yang saya lakukan di pertemuan sebelumnya bersama Salwa. Azhar sedikit kebingungan dalam mengerjakan soalnya, dan saya pun membantunya. Dia pun mulai memahami soal-soal yang saya berikan tersebut.

Saya pun mengganti pelajaran menjadi pelajaran Bahasa Inggris. Saya pun membantunya dia untuk mengisi bahasa Inggris dari binatang, buah, dan sayuran seperti pertemuan sebelumnya. Ia pun melengkapi catatan bahasa Inggris miliknya dan juga bertanya-tanya bahasa Inggris dari barang yang ingin ia ketahui.

Namun, sesi bimbel telah habis, dan kami pun berfoto setelah itu. Akhirnya Azhar berkumpul dan dipulangkan bersama anak-anak lainnya oleh para Volunteer. Saya pun mengisi absen di lobby dan bergegas pulang.

Febriyan Ramadhan (LQ01) - TFI (Bimbel) - Pertemuan Pertama


        Rabu, 8 Oktober 2014. Hari ini adalah hari pertama saya melaksanakan kegiatan Teach For Indonesia (TFI) sebagai volunteer menjadi pembimbing belajar, Kegiatan dimulai pukul 3 petang di Kampus Anggrek. Saya bersama teman-teman saya berkumpul di lantai 4 ruang 402 untuk diberikan pengarahan dari TFI dengan tugas utama mengajar siswa sekolah dasar.


        Pertemuan pertama adalah perkenalan. Kami memperkenalkan diri masing-masing. Teman yang saja ajari bernama Ferry, kelas 2 sekolah dasar. Saya akan menganggap Ferry bukan sebagai murid tetapi sebagai teman karena itu adalah visi saya untuk mencapai kesuksesan bersama. Pada satu jam pertama yang saya gunakan hanya percakapan dengan tujuan mengenal cara belajar Ferry lebih baik. Kemudian, satu jam terakhir saya gunakan untuk konstultasi masalah Ferry di sekolah dengan bahan pelajaran kurikulum sekarang yang dianggap lebih sulit dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. 

        Saya mengajari Ferry matematika dasar, yaitu penjumlahan dan pengurangan. Ferry dalat menguasi penjumlahan dan pengurangan satu digit maka saya mengutamakan mengajari dia penjumlahan dan pengurangan dua sampai tiga digit. Saya mengajari dia dengan konsep menghitung dengan jari sebagai permulaan dan Ferry dapat menguasainya dengan mudah.

        Waktu habus, saya membekali Ferry dengan pekerjaan rumah. Kegiatan diakhiri pukul 5 sore. Sebelum berpisah, saya menyempatkan diri untuk mendokumentasikan Ferry dengan teman-temannya. Setelah mendokumentasikan, saya mengantar Ferry bersama teman-teman menuju lantai satu untuk bertemu orang tua mereka.

Febriyan Ramadhan (LQ01) - TFI (Bimbel) - Pertemuan Kedua

  Rabu, 15 Oktober 2014. Saya kembali mengajar teman saya, Ferry, di Kampus Anggrek. Namun, kami mendapatkan suasana belajar yang berbeda dari sebelumnya karena kami mengajar di luar kelas, yaitu di balkon lantai 3.

 Pertemuan kedua, saya ingin mengulas apa yang saya ajari ke Ferry pada pertemuan pertama. Dimulai dengan mengoreksi pekerjaan rumah yang saya berikan. Ferry dapat menyelesaikannya dengan mudah. Saya memberikan dia nilai 100. Ada kemungkinan pekerjaan rumah yang saya berikan tidak sepenuhnya dikerjakan oleh Ferry, maka saya memberikan beberapa soal dengan materi yang sama, alhasil Ferry mampu menjawab soal yang saya berikan dengan baik.

 Saya melanjutkan pelajaran ke tahap yang lebih tinggi, yaitu perkalian. Saya memulai perkalian 1 sampai 5, Ferry dapat menyebutkan hasil dengan tepat namun butuh proses yang lama untuk menunggu Ferry mendapatkan jawaban. Saya mengajarkan Ferry konsep perkalian sederhana dan mengulangi hinggu Ferry mampu melakukan perkalian dengan hasil tepat dan waktu singkat. Sebelum mengakhiri pelajaran, saya memberikan pekerjaan rumah untuk Ferry, yaitu menghafal perkalian 1 sampai 5.

       Waktu berjalan dengan cepat, tidak terasa sudah 2 jam waktu berlalu. Sudah saatnya saya mengakhiri pelajaran hari ini. Pada pertemuan ini saya tidak mengantar Ferry ke orang tuanya dikarenakan saya dan teman teman berkumpul di ruangan untuk diberikan pengarahan dan mengisi absensi kehadiran.      

Febriyan Ramadhan (LQ01) - TFI (Bimbel) - Pertemuan Ketiga

            Rabu, 22 Oktober 2014. Hari ini adalah hari ketiga saya sebagai pengajar Ferry. Seperti biasa saya dan teman-teman memulai kegiatan pukul 3 petang.

 Pada pertemuan ini ada perbedaan dari cara saya mengajar Ferry sebelumnya. Saya mengevaluasi diri, untuk mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan konsentrasi dan keseriusan. Sebelumnya, kebanyakan waktu yang saya gunakan dengan tertawa untuk saling menghibur. Namun, sekarang saya mengajar Ferry dengan keseriusan supaya Ferry dapat berkonsentrasi dalam mengerjakan soal terutama perkalian dan pembagian.


          Mengingat pada pertemuan sebelumnya saya memberikan pekerjaan rumah menghafal perkalian untuk Ferry, maka saya langsung mengadakan sesi tanya jawab untuk perkalian tersebut. Ferry mampu menghafal perkalian 1 sampai 3 namun perkalian 4 sampai 5 tidak dapat dia hafalkan. Saya memberikan waktu lebih untuk Ferry menghafal perkalian 4 sampai 5. Membutuhkan waktu yang lama untuk mengahafal. Saya memberikan dia kesempatan untuk berhitung di atas kertas. Ferry tidak cepat dalam menghafal akan tetapi dia punya kemampuan berhitung di atas kertas dengan baik.


        Berlanjut ke tahap berikutnya, saya mengajarkan Ferry pembagian dengan konsep gambar. Misalnya, 10 dibagi 2, saya menggambar 10 bintang dan masing-masing bintang tersebut memiliki satu teman, berapa banyak 1 pertemanan yang dimiliki oleh 10 bintang, jawabannya adalah 5. Ferry dapat memahami konsep yang saya ajarkan dengan baik. Saya memberikan dia soal pembagian dan dia dengan senang hati mengerjakannya. Ferry tidak mengalami masalah apapun dalam bidang pembagian. Saya memberikan pekerjaan rumah untuk Ferry.


          Seperti biasa, waktu yang memisahkan kita. Kegiatan belajar mengajar telah berakhir. Saya dan teman-teman berkumpul di ruangan untuk evaluasi dan mengisi absen kehadiran.    

Febriyan Ramadhan (LQ01) - TFI (Bimbel) - Pertemuan Keempat

       Rabu, 5 November 2014. Pertemuan ini adalah pertemuan terakhir saya dengan Ferry. Saya mengawali pertemuan terakhir ini dengan canda tawa seperti yang saya awali pada pertemuan pertama. Lokasi tempat saya mengajar berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini saya mengajar di foodcourt lantai 1 di Kampus Anggrek.


           Saya mengulangi apa yang saya ajarkan ke Ferry dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Ferry mampu menguasai penjumlahan, pengurangan dan pembagian dengan baik, akan tetapi kekurangan Ferry ada di perkalian. Saya tidak memaksa Ferry untuk menghafal perkalian dan memahaminya dengan cepat. Saya menekankan apa yang dia sukai dari penjumlahan, pengurangan dan pembagian lalu mengajarinya hingga dia mampu mengerjakannya di luar otak. Ferry adalah anak yang pintar namun masih dibutuhkan konsentrasi agar teliti dalam menghitung.

 Pertemuan terakhir saya dengan Ferry sudah selesai. Saya dan teman-teman menyempatkan diri mendokumentasikan hasil kerja keras kami lalu meinggalkan tempat kegiatan menuju tempat tinggal masing-masing.

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 1




Pada tanggal 8 Oktober 2014, saya dan teman teman saya mengajar Siswa SD dalam program teach for indonesia. Pada jam 3 sore di Kampus Anggrek. Dalam program ini saya mengajari siswa kelas 2 SD, Novi Haliza Hazrul, SDN. Palang Merah 2 OP.Kemudia saya mengajak dia kenalan. Dia begitu pendiam dan malu, mungkin karena saya laki-laki. :D  

Dalam program ini saya mengajari dia matematika dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Pertama tama saya mengajari dia perjumlahan dan pengurangan. Saya mengjari soal yang mudah hingga soal yang sulit. Saya mengajari dia sekitar 45 menit untuk penjumlahan dan pengurangan hingga dia bisa. Ketika saya memberi soal dia bisa menjawab soal yang saya berikan, cukup cerdas.

Selesai sudah penjumlahan dan pengurangan. Kemudian saya mengajari dia perkalian.
Pada saati itu dia mulai bosan. Namun saya kasih semangat supaya belajar perkalian dan pembagian
saya mengajari dia perkalian 1 - 10 dengan menggunakan sebuah tabel. Namun dalam tabel tersebut ada yang salah. Saya mengajari dia hingga bisa. Ketika saya mamberi 5 soal, dia menjawab dengan benar kira kira 7 menit. :D

Setelah itu saya mengajari dia pembagian. Namun, tidak sempat berhubung waktu nya sudah habis, sayang sekali. Sebelum nya saya meminta kakak senior memoto kami. Setelah itu saya mengisi absen dan berserta teman teman saya. Kemudian siswa yang  kami ajari mengantarkan mereka ke lantai 1 kepada orang tua mereka masing masing.

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 3

        

           


              Pada  tanggal  29  oktober  2014,  pertemuan  yang  ke  -  3  saya  tidak  mengajari  mengajariMuhammad Ridwan Abdinah lagi. Karena  Novi Haliza Hazrul hadir lagi pada profram TFI ini. Saya dabteman teman saya mengajari siswa di ruangan 516.Pada pertemuan yang ke-3 ini,  saya mengaja dia belajar pembagian. Awal nya dia tidak mau.Saya menanyakan “kenapa tidak mau belajar  pembagian” dia jawab “susah” sambil  mukanya marahbegitu sama saya. Saya heran dia marah kepada saya. Kemudian saya bujuk dia sekitar 15 menit, danakhirnya mau. Butuh kesabaran :D.Ketika dia sudah mau belajar pembagian, saya mengajar dia pembagian dengan cara gambar.Tetapi sebelum nya saya Tanya dia 4 : 2. Dia tidak tau. Saya langsung saja membuat lingakaran sebanyak4 dan saya bagi gambarnya jadi 2 kemudia saya jelasin ke dia. Setelah saya ajarin beberapa contoh soalpembagian, saya mengasih dia 5 soal untuk di kerjakan.Dari 5 soal tersebut dia menjawab nya dengan benar. Kemudian saya kasih dia soal : 40 : 4 +100= Dia tidak bisa menjawabnya. Dia bingung. Kemudian saya ajari di acara untuk mengerjakan soaltersebut.

           Setelah itu saya kasih soal lagi yang mirip dengan soal tersebut. Saya kasih dia soal 5 lagi. Dari 5soal yang saya kasih dia menjawab 4 yang benar dan 1 yang salah. Dia kesalahan dalam penjumlahanya.Jadi, saya ajari dia lagi penjumlahan. Sekitar pukul 16.20 WIB. Dia minta ajarin pengurangan. Kemudian saya ajarin dia penguranganhingga bisa. Setelah itu saya kasih soal campuran 80 : 2 + 80  - 20 =  Dia makin bingung ngerjaian nya.Saya kemudian jelasin cara untuk mengerjakan soal tersebut.Tak terasa sudah jam 17.00 WIB. Saya minta tolong kepada teman saya untuk di poto. Kemudiansiswa siswa yang kami ajarin disuruh kakak TFI nya keluar. Saya dan teman teman saya di ruangan kelasuntuk mengisi absen dan sharing kepada kak TFI nya tentang mengajari siswa SD. Setelah itu saya danteman teman saya pulang.

Marulam J. Sembiring (LQ01) - TFI Bimbel - Pertemuan ke 4


PERTEMUAN KE 4



              Pada pertemuan ke 4 saya dan teman teman saya mengajari di lantai 1 kampus anggrek.
       Pada pertemua Novi Halizah mau belajar pertambahan. Tapi saya rasa dia sudah bisa pertambahan, jadi saya mengajari dia perkalian lagi. Ketika saya tanya dia 3 x 2 dia bisa jawab dengan tepat. Saya tanya 2 x 3 dia bingung. Kemudian saya menyuruh dia mengahapal kan perkalian 2 dan perkalian 3. Beberapa menit kemudian saya tanya dia perkalian 2 dan 3 tanpa buku catatan. Dia lupa lagi. Saya suruh untuk melihat catatannya lagi. Saya tanya lagi dia sudah bisa perkalian 2 dan 3. 


              Setelah itu saya buat 5 soal. Kemudian saya suruh untuk mengerjakannya. Pada saat menjawab soal tersebut dia sedikit bingung. Saya ajari dia mengerjakan soal tersebut. Saya buat soal lagi untuk dia kerjakan sendiri tanpa di ajari.Setelah selesai dia kerjakan soal tersebut. Dia menjawab nya dengan benar.

          Tak terasa waktu sudah habis, saya meminta pada teman saya untuk di poto sebentar. Kemudian siswa sd yang kami ajari di suruh baris oleh kakaknya, dan kami mengisi absen. Kemudian saya dan teman teman saya pulang.

Naufal Ariq Ramadhan (LQ01-13) - TFI (Bimbel) - 1st Meet



TEACH FOR INDONESIA : 1ST MEET


Rabu, 8 Oktober 2014, saya memulai kegiatan TFI (Teach For Indonesia) pertama kali yang seharusnya sudah saya lakukan pada tanggal 1. Mata Kuliah Character Building : Pancasila menugaskan kita untuk mengajar anak-anak SD dengan sistem BIMBEL dengan tujuan untuk mengembangkan atau mempermudah anak-anak untuk belajar yang lebih kondusif dengan menyenangkan yang disuguhkan dari para mahasiswa Bina Nusantara.

Saya beserta teman satu kelompok saya hari ini mengajar anak-anak SD yang rata-rata ditingkat kelas 2. Kelas dimulai pada jam 15.00 dan diakhiri pada jam 17.00.  Ruangan 402 telah disediakan untuk para mahasiswa yang akan mengajar anak-anak. Selama 2 jam kami mengajarkan anak-anak pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Muhammad Farhan Ababil adalah nama seorang anak SD kelas 2 yang akan saya didik. Ababil kini bersekolah di SD Negeri 20 Sandang. Setiap ditengah pelajaran para panitia akan mengumpulkan name tag anak-anak tersebut yang sudah berisikin sejumlah uang yang nantinya akan menjadi uang tabungan untuk para anak. Ababil ini adalah anak yang bisa dibilang pintar dari teman dekatnya, ia pandai dalam hal berhitung penjumlangan, pengurangan, serta perkalian, namun masih lemah dalam hal pembagian. Hari ini saya hanya mengajarkan pelajaran Matematika untuknya karena ia kurang menyukai pelajaran Bahasa Inggris karena menurut dia Bahasa Inggris itu sulit. Akhirnya saya hanya mengajari dia pelajaran Matematika demi mengakrabkan diri kepada Ababil. Mulai dari materi yang dasar yaitu pertambahan, lalu ke material yang lumayan sulit untuk anak SD yaitu perkalian dengan jumlah angka yang cukup tinggi. Namun Ababil tidak terlalu sulit dalam mengerjakan semua soal yang saya berikan, namun masih ada beberapa cara perkalian yang ia tak mengerti.

Selain itu saya juga meminjam buku catatan Ababil untuk melihat sampai mana materi yang diberikan sekolah supaya saya bisa membantu ia mempelajari pelajaran yang sulit dia sekolah Ababil. Tak lupa saya juga memberikan sejumlah PR supaya saya tahu sampai mana ia bisa menguasai dan megerti apa yang saya ajarkan. Setelah 2 jam saya mengajar, para volunteer meminta mahasiswa untuk mendokumentasikan diri dan para anak didik namun saya tidak sempat, maka dari itu saya hanya menyempatkan memfoto Ababil dan 2 temannya. Setelah pelajaran usai, saya dan teman-teman diarahkan untuk mengisi data hadir mahasiswa dan mengantar para anak didik turun ke depan Masjid untuk menemui para orangtua yang telah menunggu untuk menjemput para anaknya. Sekian untuk pertemuan pertama saya dalam rangka program Teach For Indonesia

Naufal Ariq Ramadhan (LQ01-13) - TFI Bimbel - 2nd Meet


TEACH FOR INDONESIA: 2nd Meet

Hari ini, tanggal 15 Oktober 2014 saya melanjutkan kegiatan TFI dengan mengajar murid di lokasi Binus Anggrek, hari ini kami tidak akan mengajar dikelas, melainkan dibalkon lantai 3. Dalam kegiatan ini, saya melaksanakannya untuk sesi ke-2, pertama saya me-review beberapa materi saya yang telah saya ajarkan kepada Ababil saat sesi ke-1 supaya ia masih bisa amengingat apa ayng saya ajarkan. Lalu saya dan Ababil mengecek serta membahas bersama pekerjaan rumah Ababil yang saya berikan, Pekerjaan Rumah(PR) ini juga sarana dimana anak akan mudah mengingat dan mempraktekkan apa yang sudah ia terima pada masa lalu.



Dengan hasil yang cukup memuaskan, Ababil mengerjakan dengan hasil betul 4 dan salah 1, hasil yang cukup baik untuk Ababil. Dalam sesi ke-2 ini, saya memberikan materi pelajaran tentang perkalian dan pembagian lebih dalam. Saya mencoba supaya Ababil lebih memahami materi itu, namun ia masih kesulitan dalam pembagian karena disekolahnya materi pembagian belum terlalu dalam pemahamannya. Sebelum sesi ke-2 berakhir, saya memberikan Pekerjaan Rumah (PR) untuk materi pembagian dan perkalian, lalu kami berfoto bersama dan absen.

Naufal Ariq Ramadhan (LQ01-13) - TFI Bimbel - 3rd Meet


TEACH FOR INDONESIA: 3rd Meet


Hari ini, tanggal 29 Oktober 2014 saya melakukan kegiatan TFI untuk sesi ke-3, sebelum saya memberi materi yang lebih dalam, saya memeriksa hasil pekerjaan rumah(PR) Ababil. Sesi kali ini saya masih akan mengajarkan “Perkalian dan Pembagian” kepada Ababil, namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, yaitu perkalian dan pembagian dengan angka puluhan. Kali ini saya akan mengajarkan Ababil beberapa teknik atau trik cepat dalam perkalian dan pembagian. Meski pada awalnya Ababil sulit untuk melakukan trik hitung cepat itu, namun perlajan ia mulai mengerti.


Namun ia pun masih kebingungan dan masih salah dalam trik cepat pembagian karena memang tidak mudah untuk menggunakan trik cepat dalam hal pembagian tersebut. Maka dari itu selama sesi ini berjalan, saya hanya memberikan soal-soal yang cukup sulit untuk ia pecahkan, dan membuat table perkalian lalu saya test apakah dia ingat atau tidak supaya ia dapat mengingat perkalian dengan angka satuan yang cukup dasar dan dapat membantu dikemudian kelak. Sebelum sesi selesai, tak lupa saya memberikan pekerjaan rumah(PR) untuk Ababil serta 2 soal bahasa Inggris. Dikarenakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 dimana Bahasa Inggris tidak lagi merupakan pelajaran wajib melainkan hanya pelajaran seperti ekstrakulikuler.

Naufal Ariq Ramadhan (LQ01-13) - TFI Bimbel - 4th Meet

                                    
TEACH FOR INDONESIA: 4th Meet




Sesi ke-4 yang saya laksanakan untuk kegiatan TFI pada tanggal 5 November 2014 dilaksanakan tidak dikelas, melainkan di aula utama Binus Anggrek yaitu di depan A.W. Seperti biasa, saya melihat catatarn Ababil disekolah agar saya bisa mengerti dimana Ababil sulit untuk memahami didalam sekolah. Tak lupa saya mengecek dan membahas bersama Pekerjaan Rumah(PR) yang saya berikan kepada Ababil. Hasil yang memuaskan, Ababil berhasil menjawab semuanya dengan benar meski ia masih dibantu oleh ibunya.

Pada sesi sebelumnya saya meminta untuk menghafal perhitungan “perkalian” dalam satuan, kali ini saya akan memberi Ababil sebuah test dimana ia harus menjawab soal perkalian satuan namun dengan tanpa melihat buku catatan maupun menghitung dengan cara apapun, melainkan dengan mengingat supaya disaat ia bertemu soal yang sama, ia hanya perlu mengingat berapa hasil dari perkalian itu sendiri. Diluar dugaan, Ababil berhasil menjawab cukup banyak soal yang saya berikan meski dengan soal yang cukup sulit. Setelah itu saya memberikan soal yang dominan dengan pembagian karena Ababil masih belum terbiasa dengan hal “pembagian”. Seperti biasa, saya memberikan Pekerjaan Rumah(PR) kepada Ababil untuk melatih materi yang belum sepenuhnya ia kuasai. Lalu para pengajar dan Volunteer TFI mengadakan sedikit review dan beberapa pengarahan untuk kegiatan TFI selanjutnya, acara terakhir yaitu tanda tangan absen.

Muhamad Heru Dwilaksono(LQ01)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke 1

   
  
  PERTEMUAN KE 1



       Pada tanggal 8 Oktober 2014 adalah hari pertama saya mengajar siswa sd kelas 2, yang bertempat di binus anggrek, dan saya ditugaskan untuk mengajar murid yang bernama Muhammad Fiqri Wahyudi dengan no induk B096 setelah kami berkenalan ternyata asal sekolah Fiqri dari SDN Palmerah 23 Pagi.Materi yang pertama saya ajarkan adalah pertambahan dan pengurangan puluhan, sesekali saya memberikan soal dan lalu membahasnya bersama-sama, setelah 1 jam belajar matematika dasar saya mengajarkan bahasa inggris dengan kata-kata yang masih mudah seperti bagian-bagian yang ada di tubuh kita seperti mata, hidung, telinga, mulut, tangan, jari, dan kaki.Setelah sejam belajar bahasa inggris saya memberikan PR (pekerjaan rumah) dan ternyata waktu habis, saya hanya sempat memfoto 3 murid yang di ajar oleh teman saya, murid yang saya ajari adalah yang paling sebelah kiri.

Muhamad Heru Dwilaksono(LQ01)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke 2


PERTEMUAN KE 2

           
          Pada tanggal 15 Oktober 2014 saya melakukan pengajaran sesi ke-2, pertama-tama saya melihat PR (pekerjaan rumah) yang minggu lalu sudah saya berikan, ada beberapa soal yang salah dari pr yang saya berikan dan kami membahas soal-soal yang salah sebelum melanjutkan materi pengajaran.Materi pengajaran sesi ke-2 ini adalah perkalian yang saya mulai dari perkalian satuan sampai puluhan, pada saat perkalian saya mulai merasa bingung cara mengajar materi ini, tetapi saya mencoba untuk tetap mengajarinya dan akhirnya saya mengajari dengan cara di tambahkan seperti 5 x 3 = 5 + 5 + 5 = 15 dan akhirnya sediki demi sedikit Fiqri mengerti apa yang saya ajarkan kepadanya.Pada akhir jam tidak lupa saya memberikan PR (pekerjaan rumah) untuk Fiqri kerjakan agar lebih mengerti dan mencoba kemampuannya sendiri, tidak lupa juga di akhir sesi saya berfoto dengan Fiqri.

Muhamad Heru Dwilaksono(LQ01)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke 3



PERTEMUAN KE 3


          Pada tanggal 29 Oktober 2014 adalah sesi ke-3 saya dengan Fiqri seperti biasa sebelum kamimemasuki materi kami membahas PR (pekerjaa rumah) yang saya berikan sebelumnya, pada sesi ini  saya tidak menambahkan materi baru tetapi saya mengulang semua yang pernah saya ajarkan da membahasnya ulang.Materi yang saya ulang dari pertama mulai dari pertambahan , pengurangan , perkalian , dan beberapa nama-nama bahasa inggris yang ada di tubuh kita, ketika saya mengulang pertambahan dan pengurangan ternyata Fiqri mulai tertukar denganperkalian dan juga sebaliknya akhirnya saya encoba mengingatkan materi pertambahan dan pengurangan setelah Fiqri mengerti saya memberikan 20 soal pertambahan dan pengurangan.Setelah membahas pertambahan dan pengurangan kami meneruskan pembelajaran yaitu memasukiperkalian, ternyata Fiqri sudah bias perkalian karena mungkin Fiqri masih mengingat materi yang sebelumnya saya ajarkan kepadanya, yang terakhir kami membahas bahasa inggris, ketika saya tanya sesekali fiqri melihat catatannya.

Muhamad Heru Dwilaksono(LQ01)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke 4



PERTEMUAN 4




             Rabu, 5 November 2014 adalah sesi ke-4 yang di lakukan di binus anggrek di lantai 1, kali ini saya menambahkan materi baru yaitu pembagian, di saat saya menyebutkan pembagian Fiqri langsung bingung dan tidak mau belajar pembagian tetapi akhirnya dia mau tetapi harus di awali dengan pertambahan dan pengurangan terlebih dahulu tidak lupa juga kami membahas PR (pekerjaan rumah) yang saya berikan pada sesi ke-3Sebelum saya memberikan soal tentang pembagian saya berikan dulu contoh pembagian sederhana dengan kalimat seperti “ibu membeli 10 permen lalu ibu ingen membagikan kepada 2 anaknya masing-masing berapa permenyang di dapat ke dua anak itu?” dengan berfikir cepat Fiqri menjawab 5, ketika saya membuatkan soal dengan bilangan langsung seperti 5 : 2= dia langsung bingung dan menebak-nebak jawabannya, akhirnya saya berikan beberapa potong kertas untuk menghitungnya dan tidak lupa juga saya beritahu caranya, akhirnya dia bisa menjawabnya walaupunmasih pembagian sederhana, tapi kemudian saya beritahu cara lebih singkatnya dengan cara menulis jumlah pembagi lalu di beri satu-satu sampai jumlah yang di baginya habis.Di akhir sesi kali ini saya tidak sempat memberikan tugas untuk di bahas karena waktunya tidak mencukupi.

Irfan Setiawan(LQ01-12)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke-1

Kegiatan TFI Pertemuan 1            

Hari Rabu, 8 Oktober 2014, merupakan hari pertama saya mengajari siswa sekolah dasar melalui program Teach For Indonesia (TFI). Pada jam 3 sore di Kampus Anggrek, saya beserta teman-teman berkumpul di lantai 4, tepatnya di ruangan 402 untuk diberikan pengarahan oleh kakak dari TFI, lalu kami di haruskan mengajar murid yang telah ditentukan.

            Saya mendapatkan jatah mengajar siswa yang bernama Muhammad Alif Marwan, yang berasal dari sekolah SDN 21 Pagi. Dia adalah murid kelas 2 SD. Pada pertemuan tersebut saya mengajari dia pelajaran matematika dasar, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun, yang saya tekankan adalah perkalian. Pertama-tama, saya uji terlebih dahulu soal-soal penjumlahan dan pengurangan, ketika Alif sudah bisa, saya ajarkan perkalian.  
       
            Saya membantu dia menghafalkan perkalian dengan menggunakan tabel perkalian yang dia miliki, lalu saya ujikan. Saya menyuruh dia menghafalkan sampai perkalian 5, karena dia mengklaim bahwa dia sudah bisa perkalian tapi hanya terbatas hingga perkalian 5. Sekitar 15 menit kemudian, saya tanyakan perkalian tersebut, tanpa dia boleh melihat tabel. Ketika saya tanyakan secara urut, dia dapat menjawab sebagian besar pertanyaan saya dengan benar, tetapi bila saya tanyakan secara acak, dia mulai nge-blank. Saya suruh dia menghafalkan lagi hingga dia bisa.


            Tidak terasa 2 jam telah berlalu. Jam menunjukkan saat itu sudah jam 5 sore, waktu kegiatan belajar mengajar selesai juga. Sebelum pulang saya menyempatkan diri untuk minta difoto oleh kakak yang mengawasi kelas. Setelah itu saya keluar kelas lalu mengisi absen. Kemudian saya beserta teman-teman mengantar siswa-siswi SD yang tersisa menuju ke lantai satu, lalu mengantar dan memastikan mereka kembali ke orang tua masing-masing.  

Irfan Setiawan(LQ01-12)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke-2

Kegiatan TFI Pertemuan 2


            Rabu, 15 Oktober 2014, saya beserta teman-teman kembali mengajar di Kampus Anggrek. Tetapi ada perbedaan dengan minggu sebelumnya, pada waktu itu kami mengajar di dalam kelas/ruangan 402, hari ini kami mengajar di balkon lantai 3.

Pada kesempatan kali ini, saya masih mengajari Alif pelajaran matematika dasar. Pertama-tama, saya berikan dia soal-soal penjumlahan dan pengurangan, tetapi digitnya bukan hanya puluhan saja, melainkan hingga ratusan (3 digit). Setelah dia selesai mengerjakan soal-soal tersebut, saya ujikan lagi dia dengan perkalian 1-5 seperti minggu lalu.

Pada saat saya ujikan, ternyata dia masih belum terlalu hafal, lalu saya menyuruh dia untuk menghafalkan kembali perkalian tersebut. Sekitar 15 menit kemudian setelah dia selesai menghafal, saya ujikan lagi, dan dia masih belum sepenuhnya hafal, saya tanya masih ada yang jawabnya terlalu lama atau bahkan ada sebagian yang salah. Sebagai contoh, ketika saya tanyakan dia perkalian 5 x 8, dia menjawab 42. Tetapi sebagian besar dia dapat menjawab dengan tepat. Kemudian saya mengajari dia perkalian puluhan (2 digit), misalnya 24 x 3.


Waktu berjalan cepat, tidak terasa sudah hampir jam 5 sore. Sebelum kegiatan belajar mengajar berakhir, saya berikan dia pekerjaan rumah agar dia dapat berlatih. Tiba juga waktu jam 5, dia beserta murid lain disuruh kakak dari TFI untuk berbaris, sementara para sukarelawan CB TFI, termasuk saya, disuruh berkumpul di kelas untuk diberikan pengarahan dan juga untuk absensi kehadiran. Setelah itu kami pulang ke tempat tinggal masing-masing.

Irfan Setiawan(LQ01-12)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke-3

Kegiatan TFI Pertemuan ke-3

Hari Rabu, 22 Oktober 2014, merupakan hari ketiga saya mengajar melalui program Teach For Indonesia. Saat itu adalah minggu GSLC. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat kami untuk tetap mengajar.

Pada jam 3 sore, saya menuju lokasi belajar yang terakhir, yaitu di balkon lantai 3. Tapi ternyata saya tidak melihat ada siswa SD satupun juga. Lalu saya menuju ke lantai 4, saya lihat balkon dan ruangan 402 tidak ada orang sama sekali. Akhirnya saya beserta teman-teman mengunjungi kantor TFI di basement kampus Anggrek. Kami diberitahukan bahwa lokasi mengajar saat ini adalah di ruangan 324, 325, dan 327.

Setelah tiba di lokasi, saya mencari murid saya, yaitu Alif Marwan. Beberapa saat kemudian, saya di disuruh oleh volunteer senior untuk pindah ruangan. Setibanya di ruangan tersebut, saya bertanya ke Alif, apakah PR yang saya berikan minggul lalu sudah dikerjakan. Namun, dia sama sekali belum mengerjakan. Saat itu juga saya membahas PR tersebut.

Kemudian saya mengajari dia materi baru, yaitu pembagian. Tetapi proses mengajar tersebut tidak berjalan lancar. Yang menjadi penyebabnya adalah Alif masih belum hafal tabel perkalian 1-10. Sebagai contoh, saya berikan dia soal 14 : 2. Saya terangkan dia, angka berapa yang dikalikan dengan 2 hasilnya adalah 14. Dia tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Jawabannya adalah 7, karena 2x7 = 14.

Karena dia belum hafal perkalian, maka saya tidak dapat mengajarkan dia pembagian. Pada akhirnya, saya menyuruh dia untuk menghafalkan lagi perkalian.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Kegiatan belajar mengajar telah berakhir. Saya meminta volunteer senior untuk difoto bersama dengan Alif. Kemudian saya beserta para volunteer lain disuruh berkumpul untuk di evaluasi dan untuk mengisi absen kehadiran. Setelah evaluasi selesai kami pun pulang menuju tempat tinggal masing-masing.

Irfan Setiawan(LQ01-12)-TFI (Bimbel)- Pertemuan ke-4



Kegiatan TFI Pertemuan Ke-4




Hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2014, merupakan hari keempat saya mengikuti program TFI sebagai seorang pengajar murid sekolah dasar, lebih tepatnya kelas 2 SD. Sebelum mengajar, saya mengunjungi kantor TFI yang berlokasi di basement Kampus Anggrek untuk melihat dimana tempat mengajar pada hari ini. Setelah itu saya bergegas menuju tempat tersebut agar tidak terlambat.

Sesampainya di kelas, saya mencari murid saya, Alif Marwan, tetapi temannya berkata kalau dia hari ini tidak masuk. Setelah beberapa saat, akhirnya saya ditugaskan oleh volunteer TFI senior untuk membimbing anak-anak di kelas besar.

Pada kesempatan kali ini, materi yang diajarkan di kelas besar adalah bahasa inggris. Topiknya tentang binatang, buah-buahan, serta sayur-sayuran. Pertama-tama, volunter senior menulis nama binatang, buah, dan sayuran menggunakan bahasa inggris. Lalu, setelah itu mereka bahas definisi/terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia.

Para volunteer TFI CB1, yaitu saya dan kawan-kawan masing-masing harus maju ke depan kelas untuk  menjelaskan dan menerjemahkan kata-kata yang sudah ditulis tadi, secara bergantian. Setelah itu, kakak-kakak volunteer senior menunjukkan gambarnya, misalnya buah markisa seperti apa rupanya, melalui google image. Kemudian, mereka memutarkan video edukasi tentang nama-nama binatang, serta rupanya.

Menurut saya metode pembelajaran tersebut sangat efektif, membuat anak-anak lebih cepat mengerti dan tidak bosan.

Tidak terasa waktu mengajar telah habis. Sebelum pulang, seperti biasa, diadakan evaluasi serta pengisian absen. Setelah itu kami semua pulang menuju tempat tinggal masing-masing.